• Beranda
  • Tuan Rumah
    • Yang Nulis
    • Kata Mereka
    • Jejak Karya
    • Keluarga Bonanza
    • Bahan Bacaan
      • Asinan Blogger
  • Dapur
    • Alat dapur
    • Cake decorating
    • Resep
      • Ketofriendly
      • Cake
      • Snack
      • Cookies
      • Puding
      • Nasi
      • Lauk
      • Sayur
      • Sambal
      • Pasta
        • Mie
    • Tips
  • English
  • Disclosure
  • Afiliasi
  • Kontak
Eithea
mengikuti arus tapi tidak terbawa arus
celotehkeluarga

Perkara Parenting

by eithea October 16, 2015
written by eithea October 16, 2015

Sepertinya ei sangat jarang nulis tentang parenting ya. Jujur aja, kali ini tergerak menulis tentang parenting karena tulisan Adithya Mulya yang lalu lalang di linimasa media sosial. Perkara parenting ini kalo kata orang-orang bisa susah-susah gampang, tapi bisa gampang-gampang susah *sama aja ga sih? 😛 *.

Parenting ei ibaratkan seperti sebuah perjalanan. Dari Jakarta dengan tujuan ke Bandung, perjalanan bisa dilakukan lewat puncak, tol cipularang keluar di gerbang tol pasteur atau lewat subang. 3 rute dari Jakarta ke Bandung ini tidak ada yang salah. Toh semua rute tetap bisa mengarah ke Bandung. Tapi jika tujuannya ditambah lebih detil, misalnya : dari Jakarta menuju bandung dengan waktu tempuh tidak lebih dari 5 jam. Baru alternatif-alternatif tersebut ada yang bisa di eliminasi.

Ditengah lingkungan yang katanya sangat rentan memberikan efek negatif terhadap perkembangan anak-anak, ei sama abang merasa bahwa pola mengasuh 3K yang paling cocok untuk kami semua adalah dengan model “ulur-tarik”. Jika diibaratkan bermain layang-layang, maka 3K adalah layang-layang, benang nilon (kenur) atau gelasan adalah pola asuh dan pemegang kendali benang adalah kami, orang tuanya. Agar layang-layang bisa terbang tinggi, maka benang yang dipegang ada kalanya harus diulur dan ada kalanya harus ditarik.

Begitu pun 3K, diulur supaya ketika mereka menghadapi apapun yang diluar ekpektasinya, yang tak pernah mereka temukan disekitar lingkungan terdekatnya, ngga perlu terkaget-kaget. Ditarik supaya tidak seperti kuda lepas kandang saat berada diluar pengawasan kami, orang tuanya. Toh kami tidak bisa 24 jam berada di samping mereka.

guling2an

Hanya saja parenting model ulur-tarik ini memang diperlukan usaha lebih dari orang tua. Sebagai contoh, tentang gadget. Kami tidak melarang 3K untuk bermain dengan gadget. Dalam hal ini kami ingin mereka justru mengenal pertama kali dari orang tuanya, bukan dari orang lain. Tapi kami batasi dengan hal-hal di bawah ini :

  1. Hanya boleh bermain gadget di dalam rumah, atau ketika diperjalanan dengan pengawasan dari kami.
  2. Tidak menginstal media sosial, hanya media chat saja yang dibolehkan
  3. Harus memberitahukan password gadget mereka supaya kami bisa memeriksa apa saja yang dilakukan mereka dengan gadgetnya pada saat kami tidak berada di dekat mereka.
  4. Selalu menyisihkan waktu untuk memeriksa aktivitas gadget mereka setiap hari, meskipun dalam keadaan capek dan ngantuk sepulang kerja. Karena ei pulang kerja biasanya meracik bahan masakan untuk besok, maka tugas ini adalah bagian abang. Biasanya kami tertawa berdua membaca lucunya celoteh mereka dengan teman-temannya di media chat. Atau berdiskusi berdua jika memang ada yang harus ditindaklanjuti dengan serius
  5. Mencoba mencari tahu dan menginstal aplikasi-aplikasi plus mengkonfigur wifi di rumah untuk mencegah mereka mengakses situs-situs yang dilarang, dsb.

Itu baru dari satu hal, gadget, belum dari hal lain. Capek? Pasti!! Tapi kan setiap pilihan selalu diikuti dengan konsekuensinya ya. Dan lagi model ulur-tarik ini akan mengundang kejutan-kejutan yang menuntut kami sebagai orang tua bersiap secara mental. Contohnya, ei sempat sangat terkejut, ketika membuka history google di gadget mereka dengan keyword : ibu melahirkan. Saya coba googling dengan keyword yang sama daaannn DUARR!! seketika kedua lutut rasanya mendadak lemas.
Berusaha menenangkan diri sendiri, berdiskusi berdua dengan abang apa yang harus dilakukan. Ei tidak menegur mereka secepatnya, tapi mencoba mencari waktu yang tepat sambil terus menenangkan diri sendiri sambil cari-cari pengalaman orang lain menghadapi hal serupa.

Saat sedang ngobrol santai bertiga saja (ei, k#1, k#2) di kamar mereka, baru ei mulai menggali, kenapa mereka ingin tahu tentang ibu melahirkan. Rupanya karena ibu dari salah satu teman mereka sedang hamil besar dan sebentar lagi akan melahirkan. Berdiskusi dengan bahasa mereka, berusaha memancing mereka mengungkapkan pendapatnya tanpa harus takut dihakimi. Mencoba menjelasakan bahwa dari proses ibu melahirkan itu ada gambar-gambar yang mengumbar aurat yang tidak pantas mereka lihat atau akan membuat mereka trauma. Dibumbui dengan penyampaian apa yang boleh dan yang tidak, sesuai dengan ajaran agama kami.

Ketika berdiskusi itu sebenarnya perasaan ei sangat bercampur aduk. Masih ada rasa bersalah, merasa tidak becus jadi orang tua. Masih ada emosi ingin marah terhadap keingintahuan mereka.
Mempertahankan intonasi bicara supaya tetap tenang, bertanya tanpa ada kesan interogasi,  jujur saja bukan hal yang mudah. Pun sesekali k#1 menahan tangisnya, mungkin merasa bersalah. Tapi ei sangat lega karena waktu di akhir diskusi ei kasih pertanyaan : “Mana yang paling menyenangkan, diskusi langsung dengan bunda, atau mencari-cari sendiri di internet?”. Mereka kompak jawab : “Lebih asik sama bunda donk”, dan diskusi itu ditutup dengan berpelukan bertiga sambil ei bilang : “Lain kali kalo ingin tau sesuatu, tanya bunda dulu ya sebelum cari-cari di internet” (cozy) .

Menurut kami, sesuai dengan ciri khasnya bahwa parenting itu tidak ada yang salah dan tidak ada yang paling benar, parenting juga bukan hal yang mutlak. Perubahan-perubahan kondisi lingkungan dimana kita berada (satu hal yang tetap ada di dunia ini adalah perubahan bukan?) membuat penyesuaian-penyesuaian terhadap perjalanan parenting menjadi diperlukan.

Sampai saat ini, kondisi lingkungan kami masih mendukung untuk menerapkan metoda ulur-tarik terhadap 3K. Harapan kami, pada saatnya nanti dilepas di masyarakat, 3K bisa bersikap seperti slogan website ini : “Mengikuti arus tapi tidak terbawa arus”

parenting
19 comments
2
FacebookTwitterPinterestEmail
eithea

just an ordinary woman, a working mom who is trying the best to keep her family always happy :)

previous post
Jajan Bakso di Bogor
next post
My First Dessert Table

You may also like

Bubur Sumsum (2)

March 30, 2020

Nyaman dan Wajar

November 27, 2018

Mozza Bistro – jajan serba keju di Bogor

July 22, 2018

Diet dengan menghitung asupan kalori

February 28, 2018

[Asinan Blogger] Workshop Optimasi Media Sosial untuk UKM...

February 9, 2018

[Asinan Blogger] Workshop Optimasi Media Sosial untuk UKM...

February 5, 2018

Cak Koes Coffee Resto dan Studio Foto Jadul

January 13, 2018

Ei dan kopi fresh

January 8, 2018

Tentang kepo dan depresi suicidal

April 13, 2017

Tentang Teamwork

October 11, 2016

19 comments

rahmiaziza October 16, 2015 - 10:25 pm

Punya anak beranjak remaja tantangannya besar ya maaak. Keringet dingin aku mbayanginnya 😀

Reply
ei October 20, 2015 - 6:04 pm

iyaaaa … but belajar jadi orang tua kan emang seterusnya yaaa … :-*

Reply
sari widiarti October 18, 2015 - 9:58 am

kalau mengasuh keponakan termasuk parenting, gak? hihihi itung2 buat persiapan kalau punya anak 😀

Reply
ei October 20, 2015 - 6:05 pm

hmmm… masuk ngga ya, bingung juga. Tapi kalo itung-itung latihan ya sah-sah aja lah xixixi

Reply
Idah Ceris October 18, 2015 - 7:46 pm

Anak2 banyak penasarannya sih ya, Mbak. Kadang emang ada yg udah terbiasa tanya ke inet. Apalagi kalau ortunya pergi pagi pulan malam. Hiks

Reply
ei October 20, 2015 - 6:05 pm

itu diaaaaa… kami lah contoh ortu yang pergi pagi pulang malam *hiks

Reply
mas into October 26, 2015 - 6:35 pm

Iya harus banyak belajar, apalagi perkembangan dunia teknologi semakin pesat jadi susah untuk mengontrol. Mungkin solusi paling tepat mendidik sejak dini dan menanamkan akhalkul karimah melalui ilmu agama agar dia bisa membedakan mana yang baik dan mana yang buruk.

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:16 pm

Pendidikan agama sih sudah pasti yang utama 🙂

Reply
Suherlin October 27, 2015 - 7:44 am

Wah iya juga, justru kalau anak dilarang maen gadget, dia akan mengenal gadget dari orang lain, karena rasa penasarannya yang tinggi. Bener nih mbaknya, kita sendiri yang mengenalkannya dengan batasan-batasan tertentu.
Makasih ya mbak, bisa ditiru metodenya hehe

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:17 pm

Senang bisa berbagi 😉

Reply
masfikr October 27, 2015 - 7:55 am

belajar jadi orang tua nih, ya walaupun belum punya anak
boro-boro anak, istri aja blm punya, hehe
makasih sharingnya mbak 🙂

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:18 pm

Semoga cepat mendapat jodoh amiiiinnn #eh …

Reply
roni October 27, 2015 - 10:00 pm

mbak, gmna ya caranya ngadepin anak yang bandel baget? ya bisa dibilan golongan merah nih anak.

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:19 pm

konon katanya tidak ada anak bandel, yang ada adalah yang sedang mencari/meminta perhatian lebih 🙂

Reply
sofyan hadi October 28, 2015 - 8:35 am

saya blm punya anak, tapi membaca sekilastentang parenting di artikel mba kali ni jadi ada gambaran sekilas tentang parenting,hehe.

makasih mba..
salam kenal 🙂

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:20 pm

salam kenal juga, terima kasih udah mampir 😉

Reply
Miftah October 29, 2015 - 9:15 pm

Penting banget pendidikan buat anak apalagi, jika anak memasuki usia remaja. Kadang susah juga buat ngatur mereka mbak, mungkin dari lingkungan kali ya.

Reply
Ei October 30, 2015 - 11:22 pm

anak usia remaja memang sering lebih mendengar temannya daripada orang tuanya. Nah, tantangan untuk kita sebagai orang tua supaya bisa jadi tempat cerita mereka senyaman kalo mereka bercerita ke temannya 🙂

Reply
Jam Dinding September 9, 2016 - 8:18 am

remaja awal biasanya rentan pengaruh2 dari luar bu. perlu dibanyakin baca artikel tentang pengaruh kedekatan ibu terhadap kenakalan remaja 🙂

Reply

Leave a Comment Cancel Reply

Save my name, email, and website in this browser for the next time I comment.

Tentang Saya

Tentang Saya

Panggil saja, “Ei”

lifestyle blogger,
email : ei[at]eithea[dot]net

Keep in touch

Facebook Twitter Instagram Pinterest Snapchat

Recent Posts

  • Bubur Sumsum (2)

    March 30, 2020
  • Nyaman dan Wajar

    November 27, 2018
  • Mozza Bistro – jajan serba keju di Bogor

    July 22, 2018
  • Diet dengan menghitung asupan kalori

    February 28, 2018
  • Cheese Burger (tanpa tepung roti)

    February 21, 2018

Categories

  • alat dapur
  • anak
  • buku
  • cake
  • cake decorating
  • celoteh
  • cookies
  • dapur
  • english
  • friendship
  • info
  • inspiratif
  • iseng
  • jajan
  • jalan-jalan
  • keenan
  • keisha
  • keluarga
  • ketofriendly
  • komunitas
  • kyla
  • lauk
  • lomba
  • mie
  • nasi
  • pasta
  • pemilu
  • puding
  • resep
  • review
  • sambal
  • sayur
  • sehat
  • snack
  • teknologi
  • tips dapur

Tags Cloud

android anniversary aplikasi bangkok bazzar bday bekal sekolah blog blogger bogor bunda contest data service diet event gadget imunisasi info internet jadul jakarta kiddos kisah inspiratif KRL KRL-mania layanan data lebaran mama musik pemerintah pendapat pilpres 2014 politik ramadhan reuni rumah sekolah sharing thailand thought tips transportasi travelling wanita istimewa Yogyakarta

My Story

My Story

A wonderful serenity has taken possession of my entire soul, like these sweet mornings of spring which I enjoy with my whole heart. Read more…

Recent Posts

  • Bubur Sumsum (2)

    March 30, 2020
  • Nyaman dan Wajar

    November 27, 2018
  • Mozza Bistro – jajan serba keju di Bogor

    July 22, 2018

Get In Touch

  • Facebook
  • Twitter
  • Instagram
  • Pinterest
  • Tumblr
  • Snapchat
Footer Logo

@2019 - All Right Reserved. Designed and Developed by Eithea.net


Back To Top
Eithea
  • Beranda
  • Tuan Rumah
    • Yang Nulis
    • Kata Mereka
    • Jejak Karya
    • Keluarga Bonanza
    • Bahan Bacaan
      • Asinan Blogger
  • Dapur
    • Alat dapur
    • Cake decorating
    • Resep
      • Ketofriendly
      • Cake
      • Snack
      • Cookies
      • Puding
      • Nasi
      • Lauk
      • Sayur
      • Sambal
      • Pasta
        • Mie
    • Tips
  • English
  • Disclosure
  • Afiliasi
  • Kontak